Inspire Me

Tahun ini adalah tahun dimana aku sering mendengarkan lagu di saat sepi, depresi dan mencari motivasi. Sebagian besar lagu yang kudengarkan merupakan rekomendasi dari mbak Yessy yaitu lagu-lagu yang bercerita dan menyemangati. Beberapa lainnya adalah lagu-lagu yang kutemukan untuk menyadarkanku dari depresi, dan ternyata lagu-lagu itu termasuk dari lagu yang direkomendasikan Dolan Twins. Karena di akhir tahun kemarin aku sedang menggemari Dolan Twins, awal tahun ini kumulai dengan lagu-lagu rekomendasi mereka. Saat itulah aku menyadari mereka juga orang-orang yang sedang mengalami pergolakan batin. Sehingga mereka harus diam dalam beberapa waktu. Baiklah, langsung saja aku sebutkan para penyanyi yang karya-karyanya berkesan untukku di tahun 2018! 1. Kygo Seorang penyanyi asal Norwegia yang dikenalkan oleh mbak kepadaku. Mbak berkata akhirnya menemukan musik yang satu nuansa dengan  Avicii,  meskipun lebih melankolis. Lagu yang dikenalkan padaku berjudul Happy Now. Ternyata la

Akhir-akhir ini aku tertarik menonton salah satu acara TV, yang tidak ada keterkaitannya dengan hewan, berjudul, Say Yes to the Dress . Acara ini menceritakan tentang para bride  (pengantin perempuan) yang mencari gaun pernikahan. Setiap dari mereka membawa orang tua (ibu) dan teman-temannya untuk memberi komentar tentang gaun yang mereka pilih. Sebagian besar dari mereka menggantungkan pilihannya dari pendapat orang-orang yang mereka bawa, sebagian lainnya memilih gaun yang mereka sukai meskipun orang-orang tidak menyetujui. Sisanya, pulang tanpa membawa apa-apa. Pernikahan adalah sesuatu yang masih sangat jauh dari rencanaku saat ini. Aku tidak pernah terlalu memikirkan betapa repotnya pernikahan, yang ada dibenakku ketika mendengar pernikahan hanyalah, 'pernikahan'. Tapi sebagian orang terdekatku mengatakan, 'repot mengurus pernikahan itu', 'harus direncanakan matang-matang', dan yang paling penting 'pernikahan itu pestanya keluarga perempuan, jadi m

Aku melihat iklan film ini beberapa bulan sebelumnya di bioskop. Sepertinya saat itu aku sedang menonton Searching . Aku menonton dengan mbak, seperti biasa~ Dan mengimajinasikan mereka yang di poster dengan pembalap-pembalap VR46 karena pose mereka yang menunjukkan karakter setiap orang. Saat aku membaca judul film itu,  The Crimes of Grindelwald,  aku berpikir kenapa judulnya seperti judul novel-novel detektif. Beberapa minggu yang lalu, tepatnya setelah sidang tesis, aku menonton film ini (Ini adalah film pertama yang aku lihat setelah sidang tesis. Jadi sangat berkesan untukku). Aku menonton film ini bersama dengan mbak. Kupikir mbak tidak ingin menonton film ini karena sepertinya mbak tidak tertarik menonton yang pertama. Sebelum film dimulai, mbak berkata, "sepertinya aku akan menemukan banyak hal di sini". Wah, ketika mbak mengatakan itu dengan yakin, berarti memang akan ada suatu hal yang akan ditemukan. Selama menonton, aku melongo, menyadari sesuatu. Padahal

Beberapa waktu yang lalu saat aku sedang menonton Animal Planet , muncul satu acara berjudul " I Was Prey ". Aku memang sudah penasaran dengan acara ini. Menurut penjelasan di website -nya dan yang juga terlihat dari iklan maupun judulnya, acara ini menceritakan tentang pengalaman orang-orang yang diserang oleh hewan liar (buaya, leopard, dll). Saat memutuskan menonton, entah apa yang kuharapkan akan kudapat dalam melihat acara ini... yang pasti aku sangat terkejut... Apa yang dialami orang-orang itu sangat mengerikan, menurutku. Bagaimana tidak? Di cakar seekor kucing domestik saja terkadang membuat kita berteriak kesakitan. Orang-orang ini bukan lagi di cakar oleh si meong yang mungkin kesal karena kita ganggu, mengajak bermain, atau meminta makanan kita. Orang-orang ini diserang oleh hewan liar, yang liar dan besar... dan yang paling mengerikan adalah... mereka kelaparan. Hewan-hewan liar itu tidak berusaha mengambil makanan orang-orang itu seperti si meong.... tetapi

Lebaran is coming, so I brought a book home to accompany me and I choose one of the Bartimaeus trilogy, The Amulet of Samarkand . Honestly, I chose this book because of the cover art, I thought it looks pretty... and I saw a handsome boy why not I picked it? Then I read the review on the back of the book and it sounds interesting, so I decided to adopt this book. After I read the book, I realized this book was released years ago, with different cover. This book was in my wish list. They say if it meant to be, the book will find you and here we are. I finished the book hours ago and I'm satisfied. The book tells us about modern magicians who mostly work for the government. A strong magician could call a demon/s or jinn/s and make contract with them.The demon or jinn said humans, especially magicians, loves power and wealth. They could do anything to get whatever they want, even if it means to kill. At the same time the magician despise commoner  or ordinary humans, they think

Hello again. It has been awhile. Recently, I just realized about how important it is to cover your book, whether it is school book, novel, comic, or any other book. I always had a thought covering your book will ruin them, but now, ever since I helped out mbak tidied up her book shelves, I feel so bad for making them naked. That was the reason why some of my book cover got nasty stains and wrinkled. Damn. What made me realize it is important is not only because I helped out mbak, Aida once asked me why my books has no plastic cover. I forgot what I answered, I reasoned with whatever I had. Then she told me, "ibu (mbak) said, if you take a good care of your book, that means you take a good care of whatever you have." Those words stuck in my mind that I feel bad to all of the books and everything. I never loved them. I thought I'm but I'm not. And you know what, since I was so against covering my books, I didn't know how to plastic covering my books. I ruined

Hello! Sudah lama sekali aku tidak menulis di blog ini. Bukannya sudah tidak aktif online, hanya tidak tahu harus menulis apalagi. Banyak hal yang terjadi selama beberapa waktu ini. Dan aku sangat menikmati melakukan hal-hal yang belum pernah kulakukan itu. Namun, masih banyak peringai burukku yang belum dapat diubah, salah satunya adalah online dan addicted . Bukan addicted pada narkoba atau semacamnya, tetapi pada hal baru yang menarik untukku. Baik saat aku masih menyukai anime hingga sekarang, itu adalah penyakit yang masih belum bisa ku sembuhkan. Aku merasa penyakit itu perlu disembuhkan karena, jujur saja, aku mensia-siakan waktuku untuk hal itu. Padahal menyukai sesuatu tidak perlu berlebihan, cukup ambil kebaikan didalamnya dan seharusnya itu sudah cukup. Sedangkan aku haus akan keingintahuan, yang mungkin sebenarnya dangkal meskipun aku banyak mencari dan mengetahui akan sesuatu. Hanya sekedar tahu, tapi tidak dipahami dan dimaknai. Sangat dangkal. Sejak dulu aku sepert